www.banten.wartaglobal.id | Pandeglang - Gempa bumi yang mengguncang Provinsi Banten pada Minggu (25/2/2024) malam dengan kekuatan 5,7 magnitudo berpusat di Bayah, Kabupaten Lebak, menyebabkan tiga rumah di Kampung Buraluk, Desa Cimoyan, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, mengalami kerusakan. Bahkan satu diantaranya tergolong rusak berat, lantaran dinding rumah ambruk.
Beruntung dalam kejadian itu tidak memakan korban jiwa. Namun akibat dinding rumahnya roboh, pemilik yang diketahui bernama Emi mengalami kerugian materi sekitar Rp30 juta.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Pandeglang, Nana Mulyana mengungkapkan, sejauh ini pihaknya baru menerima informasi terkait kerusakan tiga rumah di Desa Cimoyan.
“Satu rumah mengalami roboh dibagian dinding kamar, sedangkan dua lagi mengalami retak-retak,” ujarnya, Senin (26/2/2024).
Dia menerangkan, sebagai bentuk respons cepat, pihaknya meminta desa dan kecamatan untuk mendata kerusakan untuk diajukan ke Pemerintah Daerah, supaya fisik bangunan bisa ditangani. Adapun jumlah bantuan nantinya akan disesuaikan dengan tingkat kerusakan.
“Untuk fisik, kami akan cek dengan OPD teknis dan kami sampaikan kerusakannya seperti apa. Nanti dibuat surat keterangan BPBD yang awalnya dari desa kecamatan yang menyatakan bahwa rumah tersebut rusak,” ujar Nana.
Sementara BPBD juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Bila Kembali terjadi guncangan, masyarakat diminta tenang dan segera mencari tempat yang lebih aman.
“Kami mengimbau masyarakat selalu waspada. Bilamana ada guncangan lagi, diimbau tenang, mencari tempat yang lebih aman,” kata dia.
Pada minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB, gempa bumi yang berpusat di Bayah, Lebak dengan kekuatan 5,7 magnitudo, mengguncang Sebagian wilayah Banten. Bahkan guncangan juga dirasakan disejumlah daerah lain seperti Jakarta, Cilacap, Garut, Lembang, dan Bandung. Namun gempa yang ditimbulkan tidak berpotensi tsunami. (KBRN/HSW)
No comments:
Post a Comment