Warta Global Banten | Cilegon - Proyek rekonstruksi Jalan Utama Warnasari di Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, mengalami kendala serius dengan ditemukannya tujuh titik kerusakan. Proyek ini, yang dikerjakan oleh CV Pratama Karya, memiliki anggaran mencapai Rp 14.865.377.975,76.
Hasil pantauan media pada Kamis, 17 Oktober 2024, menunjukkan bahwa beton pada jalan tersebut sudah mengalami patahan meskipun belum dilalui kendaraan. Selain itu, sistem drainase U-Ditch juga terlihat retak, menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas infrastruktur yang dibangun.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Cilegon, Topan, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti masalah ini setelah menerima laporan dari konsultan pengawas. “Kita tunggu laporan konsultan pengawas, Kang. Nanti kita follow up temuan-temuan di lapangan,” ujarnya.
Edi, perwakilan dari CV Pratama Karya, mengaku akan melakukan konfirmasi ke lapangan terkait keretakan yang terjadi. Ia juga menyebutkan bahwa perbaikan sudah diinformasikan untuk dilakukan di lokasi yang bermasalah.
Ketua LSM Parakan Kota Cilegon, Fajri, mengkritik keras kualitas proyek tersebut dan berencana mengirimkan surat resmi kepada Dinas PU. Jika tidak ada tanggapan dalam waktu dekat, LSM Parakan akan mengambil langkah hukum dengan melayangkan somasi.
“Kami akan kirim surat resmi. Kalau tidak ada respons, kami ajukan somasi. Jangan sampai proyek dengan anggaran sebesar ini malah merugikan masyarakat,” tegas Fajri.
Kerusakan ini memicu kekhawatiran di kalangan warga, terutama karena Jalan Utama Warnasari merupakan jalur vital bagi aktivitas masyarakat. Mereka berharap pemerintah segera mengambil tindakan perbaikan agar proyek ini selesai dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
No comments:
Post a Comment