Warta Global Banten | Cilegon - Anthony Budiawan dari Political Economy and Policy Studies (PEPS) menyalahkan Erick Thohir dan pemerintah saat ini atas kerugian PT. Krakatau Steel (PT. KS). Namun, Ketua Umum PB Al-Khairiyah, Ali Mujahidin (Mumu), menegaskan bahwa tudingan ini tidak sepenuhnya tepat.
Mumu berargumen bahwa masalah PT. KS sudah ada sejak lama, jauh sebelum pemerintahan saat ini. Dia menekankan bahwa:
1. Usia dan Kondisi Mesin Mesin produksi PT. KS sudah tua, dengan usia hampir 50 tahun, yang menyebabkan biaya perawatan dan produksi tinggi.
2. Teknologi yang Ketinggalan PT. KS menggunakan teknologi lama yang kalah bersaing dengan teknologi modern. Upaya reformasi teknologi telah diupayakan, namun terganjal skandal korupsi yang terjadi sebelum Erick Thohir menjabat.
3. Masalah Joint Venture Kerjasama dengan Pohang Iron and Steel (POSCO) dari Korea dalam mendirikan PT. Krakatau Posco tidak memberikan keuntungan yang diharapkan bagi PT. KS, malah merugikan akibat dominasi pihak Korea.
Mumu menekankan pentingnya melakukan telaah mendalam terhadap sejarah dan faktor-faktor penyebab kerugian PT. KS. Pemerintah saat ini, menurutnya, sedang berupaya melakukan pembenahan dan penyelamatan. Oleh karena itu, daripada saling menuding, Anthony Budiawan sebaiknya mempelajari masalah ini lebih mendalam untuk memberikan masukan yang konstruktif.
Novaldo/*
No comments:
Post a Comment