Warta Global Banten | Depok - Beberapa Tokoh Masyarakat, Kiai, Ulama, dan Pimpinan Organisasi Masyarakat Banten yang dipimpin KH. Embay Mulya Syarief menemui mantan Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma'ruf Amin di kediamannya di kawasan Cimanggis, Kota Depok, pada Kamis 12 Desember 2024 pukul 14.00 WIB.
Dalam pertemuan tersebut para tokoh ulama Banten menyampaikan keprihatinannya mengenai Proyek Strategis Nasional Pantai Indah Kapuk (PSN PIK) 2 yang menyasar kawasan pantai di Banten dan berdampak pada warga.
PSN PIK-2 di Banten adalah proyek pembangunan pariwisata yang dikelola oleh PT Agung Sedayu Grup. Proyek ini telah menjadi kontroversi karena dituduh melakukan pemaksaan terhadap warga untuk menjual lahannya dengan harga yang sangat murah. Saat ini proyek PIK 2 Banten dalam tahap proses pembahasan lahan di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang.
Rombongan Kiai dan Ulama Banten yang hadir menemui mantan Wapres antara lain Dr. KH. A. Bazari Syam, M.PDi (Ketua Majelis Ulama Indonesia - MUI), KH. Embay Mulya Syarief (Ketum Mathlaul Anwar), KH. Mansyur Muhyidin (Al Khairiyah), KH. Makmun Syahroni (Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia - IPHI), KH. Amas Tadjudin (Sekretaris Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama - PWNU), Ust. Syafrol Makmur (Muhammadiyah), KH. Sabrawi (HSNI), KH. Makmun Muzaki (Ketua PW KB PII) dan KH. Jazuli Mukri (Dewan Dakwah Islamiyah - DDII).
Sebagaimana disampaikan KH. Embay dalam pertemuan silaturahmi tersebut bahwa, "Abah Prof. DR. KH. Ma'ruf Amin mengapresiasi dan memberikan arahan sehubungan dengan masalah Proyek PSN PIK-2 yang banyak menimbulkan kemudharatan, agar para Ulama segera bertemu dengan Presiden Prabowo agar proyek PSN PIK-2 ditinjau kembali dan dibatalkan," ujarnya.
Ketua MUI KH. A. Bazari Syam menyampaikan akan segera dibentuk tim investigasi yang melibatkan akademisi, aktivis lingkungan, dan para tokoh organisasi masyarakat Banten. Diharapkan tim investigasi ini dapat bekerja efektif dan efisien terkait dengan proyek PSN PIK 2 di Provinsi Banten.
Proyek PSN PIK 2 yang menyisir pantai di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang menimbulkan pro kontra di Banten. Proyek nasional ini menggusur lahan pertanian milik masyarakat. Selain itu, proyek ini juga dituduh melanggar hukum karena lokasinya berada di hutan lindung.
Proyek yang mencakup lahan seluas 1.755 hektare ini terdiri dari beberapa komponen, seperti: Taman Bhinneka seluas 54 hektare, Safari Zoo seluas 126 hektare, Golf Course seluas 135 hektare, taman Wisata Mangrove seluas 302 hektare, Sirkuit Internasional seluas 217 hektare, dan Ekotourism seluas 687 hektare..
No comments:
Post a Comment