Warta Global Banten | Serang Raya- Cisalam, 12 Mei 2025 — Deru mesin digantikan oleh keheningan inovasi. Di tengah hamparan sawah yang menghijau di Desa Cisalam, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, sebuah teknologi ramah lingkungan diperkenalkan oleh sekelompok mahasiswa dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Elektro.
Kegiatan sosialisasi dan penerapan Solar-Powered Pesticide Sprayer atau alat penyemprot pestisida berbasis panel surya ini merupakan bagian dari tugas Proyek Mandiri, sebuah mata kuliah praktik yang menantang mahasiswa untuk menciptakan solusi nyata bagi masyarakat.
Teknologi ini memanfaatkan energi matahari sebagai sumber daya utama untuk menggerakkan pompa penyemprot, menggantikan sistem konvensional berbahan bakar bensin atau diesel yang boros dan berisik. Alat ini didesain ringan, efisien, dan sangat cocok untuk mendukung praktik pertanian berkelanjutan di pedesaan.
Izzal Ihsani, ketua tim dalam kegiatan mengatakan “Kami ingin menghadirkan teknologi yang tidak hanya hemat biaya operasional, tapi juga mendukung transisi energi bersih di sektor pertanian,” ujar Izzal Ihsani, ketua tim dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan yang berlangsung pada hari Senin ini diawali dengan pemaparan sosialisasi mengenai pentingnya pemanfaatan energi terbarukan dan penerapan alat yang akan dibuat oleh para mahasiswa, diikuti dengan demonstrasi langsung penggunaan alat di lahan pertanian milik warga. Petani Desa Cisalam terlihat antusias mencoba alat baru tersebut, yang bekerja nyaris tanpa suara dan mampu menyemprot secara merata dengan daya listrik dari sinar matahari.
“Biasanya kami pakai semprotan manual atau mesin yang pakai bensin. Sekarang lebih ringan dan nggak ribet isi ulang bahan bakar. Kalau bisa, semua petani pakai ini,” ungkap Bapak Nurdin , salah satu petani lokal yang ikut mencoba alat tersebut.
Kepala RW Desa Cisalam, Bapak hasanudin, menyambut baik inisiatif ini dan berharap teknologi seperti ini bisa terus dikembangkan. “Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa Untirta. Teknologi ini bukan hanya membantu petani, tapi juga memperkenalkan semangat go green ke desa kami.”
Selain mempraktikkan teknologi, para mahasiswa juga membuka sesi diskusi dan tanya jawab untuk menjelaskan aspek teknis, perawatan alat, serta potensi pengembangan lebih lanjut. Ke depannya, tim ini juga berencana mengadakan pelatihan lanjutan agar warga bisa memproduksi atau merakit alat secara mandiri dengan memanfaatkan komponen yang mudah didapat.
Dengan semangat kolaborasi, kreativitas, dan kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan vokasional dapat menjembatani inovasi dan kebutuhan masyarakat. Desa Cisalam menjadi saksi lahirnya teknologi pertanian berbasis energi terbarukan yang tak hanya menyemprot hama, tapi juga menebar harapan akan masa depan pertanian yang lebih hijau dan mandiri.
( Valdo/Red)
No comments:
Post a Comment