
Warta Global Banten | Pandeglang - Kepala Desa Tembong, Kecamatan Cerita, Kabupaten Pandeglang, Adang Kosasih, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya yang menyesatkan terkait bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kepada salah satu warganya.
Sebelumnya, Kades Adang menyebut bahwa seorang warga bernama Burhan telah menerima bantuan tunai dari BPBD sebesar Rp4.000.000. Namun, pernyataan tersebut dibantah langsung oleh pihak keluarga. Istri Burhan menyatakan bahwa mereka sama sekali tidak menerima uang tunai seperti yang disebutkan.
“Yang kami terima hanya bantuan berupa kasur, peralatan masak, dan bahan makanan. Tidak ada uang Rp4 juta seperti yang dikatakan Pak Kades,” ujarnya saat ditemui tim media di kediamannya di Kampung Galaya RT 03 RW 05, Desa Tembong.

Menanggapi hal itu, tim media dari GWI melakukan klarifikasi langsung kepada Kades Adang. Dalam pertemuan yang turut dihadiri keluarga Burhan, Kades Adang mengakui kekeliruannya dan meminta maaf secara terbuka.
“Saya akui itu kekeliruan saya. Saat itu pikiran saya sedang tidak fokus. Sekali lagi saya minta maaf kepada keluarga Pak Burhan dan juga kepada rekan-rekan media GWI atas pernyataan saya yang keliru,” ucapnya dengan nada menyesal.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa bantuan dari BPBD yang diterima keluarga Burhan berupa barang-barang kebutuhan dasar, bukan uang tunai. Jika dihitung, nilai bantuan tersebut pun tidak mencapai nominal Rp4 juta seperti yang sempat disampaikan oleh kepala desa.
Situasi ini memunculkan keprihatinan mengenai transparansi pendistribusian bantuan serta akurasi informasi dari aparat pemerintahan desa kepada masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, tim wartawan GWI juga mengungkap kondisi memprihatinkan rumah keluarga Burhan yang nyaris roboh dan tidak layak huni. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk segera memberikan perhatian melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
“Kami sangat berharap pemerintah dapat segera turun tangan memberikan bantuan bedah rumah agar keluarga Pak Burhan bisa hidup lebih layak dan aman,” ujar salah satu perwakilan GWI.
Kejadian ini diharapkan menjadi refleksi bagi semua pihak, khususnya pejabat publik, agar lebih cermat dalam menyampaikan informasi kepada publik dan meningkatkan kepedulian terhadap warga kurang mampu.
(Tim Media GWI )
No comments:
Post a Comment