Mahasiswa Hamas Banten Sesalkan Dugaan Keterlibatan Oknum TNI dalam Sosialisasi TPU Warga Tionghoa di Serang - Warta Global Banten

Mobile Menu

Top Ads

Serang

More News

logoblog

Mahasiswa Hamas Banten Sesalkan Dugaan Keterlibatan Oknum TNI dalam Sosialisasi TPU Warga Tionghoa di Serang

Thursday, 31 July 2025







Warta Global Banten | Mancak-  Perhimpunan Himpunan Mahasiswa Serang (PP Hamas) Banten menyatakan kekecewaannya atas dugaan keterlibatan dua oknum anggota aktif TNI dalam kegiatan sosialisasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk warga Tionghoa di wilayah Mancak, Kabupaten Serang, Banten. Kegiatan tersebut digelar pada Jumat, 25 Juli 2025, di Aula Kecamatan Mancak.

Ketua Departemen Eksternal PP Hamas Banten, Galis Munajat, menyebut keterlibatan oknum TNI sebagai koordinator umum dalam sosialisasi Santorini Memorial Park yang berada di Kampung Lengkong, Desa Balekambang, sangat disayangkan, meski acara berjalan lancar dan kondusif.

"Kami menilai keterlibatan langsung anggota TNI aktif dalam kegiatan yang beraroma bisnis ini tidak etis dan patut dipertanyakan, terlebih mereka tampil sebagai representasi dari perusahaan swasta," ujar Galis, Kamis (31/7/2025).

Galis juga menyoroti bahwa awalnya masyarakat Desa Balekambang dan Desa Talaga menolak rencana pembangunan TPU untuk warga Tionghoa tersebut, karena kuat dugaan lokasi pemakaman tidak memiliki izin resmi saat awal perencanaan. Luas lahan yang semula diajukan mencapai 40 hektar dan mencakup dua desa.

Namun, berdasarkan informasi terkini, izin resmi telah dikantongi oleh PT BALII, yang kini hanya mencakup lahan seluas 27 hektar di Desa Balekambang. Proyek ini disebut-sebut bakal menyerupai San Diego Hills Memorial Park di Karawang, dan digadang-gadang menjadi ikon baru pemakaman modern di Provinsi Banten.

“Kami menyesalkan jika benar ada anggota TNI aktif yang terlibat dalam kegiatan korporasi seperti ini. UU Nomor 3 Tahun 2025 tentang perubahan atas UU Nomor 34 Tahun 2004 dengan tegas melarang prajurit aktif terlibat dalam dunia bisnis,” tambahnya.

Galis menegaskan, pihaknya akan melayangkan pertanyaan resmi ke institusi TNI terkait peran kedua oknum tersebut. Ia menuntut adanya klarifikasi dan penindakan dari pihak berwenang demi menjaga netralitas dan integritas institusi TNI.

“Kami yakin TNI selalu berpihak pada rakyat dan menjunjung tinggi semangat reformasi. Maka keterlibatan semacam ini harus disikapi dengan serius,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak TNI maupun PT BALII terkait dugaan tersebut.


No comments:

Post a Comment