
Warta Global Banten | Serang (04/08/2025) - Kepentingan politik mewarnai proses pemilihan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang. Meski terjadi penolakan oleh anggota DPRD Kabupaten Serang dalam proses open bidding Sekda Kabupaten Serang, bahkan DPRD Kabupaten Serang sempat mengltimatum Bupati agar menolak kandidat calon Sekda dari Luar birokrasi Pemkab Serang.
Namun proses open bidding Sekda Kabupaten Serang akhirnya mengerucut pada tiga nama pejabat yang digadang-gadang sebagai calon potensial terpilih. Tiga nama pejabat dari 17 kandidat hasil proses seleksi tersebut adalah, Staf Ahli Bupati Zaldi Dhuhana, Plt Direktur RSDP Serang dr. Rahmat, dan Guru Ahli Madya MAN 1 Kota Serang Momon Andriwinata.
Kepala BKPSDM Kabupaten Serang Surtaman mengatakan, ketiga nama pejabat tersebut masuk dalam urutan tiga besar hasil dari pada seleksi yang dilakukannya. "Itu hasil dari pertama ada assessment, yang ke dua ada rekam jejak, ke tiga, ada penulisan makalah, ke empat wawancara dengan panitia seleksi," ujar Surtaman.
Di tengah dinamika politik lokal yang kerap menyelimuti proses pemilihan pejabat publik, dari 3 nama tersebut terdapat sosok muda DR. Momon Andriwinata yang muncul sebagai sebuah anomali - "angsa hitam" yang melenggang tanpa beban kepentingan politik. Dengan latar akademik yang kokoh dan rekam jejak birokrasi yang bersih, ia menjadi kandidat Sekretaris Daerah (Sekda) termuda yang menarik perhatian bukan karena koneksi, melainkan kompetensi.
Berlatar belakang akademik dan profesional, DR. Momon dikenal sebagai pemikir muda dengan pendekatan rasional dan berbasis data. Pengalamannya yang pernah menjabat di beberapa posisi strategis di berbagai organisasi, DR. Momon dikenal sebagai orang yang berjiwa visioner mendorong reformasi tata kelola berbasis transparansi.
Menunjuk Sekretaris Daerah (Sekda) termuda merupakan sebuah langkah strategis yang sangat menguntungkan bagi seorang bupati, terutama dalam menghadirkan perubahan, inovasi, dan semangat baru dalam pemerintahan.
Selain Sekda muda cenderung memiliki antusiasme tinggi dan semangat untuk membuktikan diri, dan sering mendorong inovasi dalam birokrasi, Generasi muda umumnya lebih akrab dengan sistem digital dan pendekatan modern dalam pelayanan publik. Memiliki gaya komunikasi yang lebih egaliter, serta lebih mudah berinteraksi dengan ASN lintas generasi. Dengan lingkungan yang cepat berubah, pemimpin muda biasanya lebih fleksibel dan cepat beradaptasi terhadap kebijakan nasional maupun kebutuhan daerah. Pilihan ini bisa menjadi sinyal kuat kepada masyarakat muda bahwa pemerintah membuka ruang bagi pemimpin muda berprestasi.
Ditengah tarik ulur pilihan Sekda di DPRD Kab. Serang, DR. Momon tampil sebagai figur netral yang menjadikan pelayanan publik sebagai prinsip utama, tidak terafiliasi dengan partai politik dan kepentingan manapun.
Di berbagai forum, ia menegaskan komitmennya untuk tidak membawa "warna politik" dalam kebijakan maupun birokrasi. Pendekatan ini dinilai segar dan dibutuhkan dalam era di mana publik semakin mendamba pejabat yang bekerja untuk masyarakat, bukan kelompok tertentu.
DR. Momon Andriwinata bukan hanya calon Sekda termuda, tapi juga simbol dari perubahan paradigma kepemimpinan. Di tengah gemuruh politik, ia hadir sebagai suara tenang yang berani melangkah di luar arus utama. Masyarakat Kabupaten Serang patut menantikan keberanian dan gebrakan nyata dari Bupati terpilih di Kabupaten Serang, dengan Sekda yang akan dipilih nanti menjadi pendamping Bupati dalam mensukseskan Serang Bahagia.
No comments:
Post a Comment