“Saya tidak dibentuk dari ujian yang ringan. Saya dibentuk dari benturan-benturan yang mengubah cara pandang saya terhadap dunia,” ujar Zaki saat ditemui Warta Global Banten.
Perjalanan Zaki menuju prestasi nasional itu tidak mudah. Ia bercerita tentang pengalaman masa SMP yang menjadi titik balik dalam hidupnya. Saat pemilihan ketua kelas, ia tidak mendapat satu pun suara bahkan dari teman dekatnya. Namun, pengalaman itu justru memotivasi dirinya untuk bangkit. “Menyerah bukan pilihan. Saya malah bermimpi jadi ketua OSIS, dan akhirnya menang,” kenangnya dengan senyum bangga.
Kepeduliannya terhadap lingkungan tumbuh dari rasa prihatin terhadap kondisi bumi yang semakin rusak. Ia menyoroti masalah serius seperti pencemaran plastik, mencairnya es di Antartika, hingga hilangnya hutan akibat penggundulan. “Kalau di otak manusia saja bisa ada dua persen mikroplastik, bayangkan bagaimana kondisi bumi yang kita pijak sekarang,” katanya.
Zaki dikenal sebagai pribadi yang ambisius, disiplin, dan berprinsip kuat. Ia percaya bahwa opini orang lain tidak menentukan siapa dirinya. “Yang penting, selama yang kita lakukan berdampak positif, teruslah jalan,” ujarnya mantap.
Selain aktif di bidang sosial dan lingkungan, Zaki juga memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Ia pernah memimpin beberapa organisasi di sekolahnya, seperti OSIS, Rohis, Laskar, dan Pramuka. “Saya suka belajar hal baru dan berbagi ilmu dengan orang lain. Karena ilmu tidak akan berkurang kalau dibagikan,” tuturnya.
Tak hanya berbicara soal kepedulian, Zaki juga bergerak nyata. Di lingkungan rumahnya di Tangerang Selatan, ia menggagas program bank sampah, di mana warga dapat menabung sampah dan menukarnya dengan uang. Hasilnya digunakan untuk membeli pot tanaman dan memperindah lingkungan sekitar. Di sekolah, ia juga kembali menghidupkan organisasi Laskar, yang menjadi wadah kegiatan pelestarian lingkungan bagi para siswa.
Zaki mengaku terinspirasi oleh konten kreator Owen, yang dikenal konsisten mengangkat isu lingkungan melalui media digital. “Saya ingin seperti Owen, tapi dengan cara saya sendiri. Saya ingin menjadikan kepedulian terhadap lingkungan sebagai gaya hidup yang menyenangkan,” katanya sambil tersenyum.
Kini, Zaki Akhsan Fadil membawa visi besar: menjadi pembawa perubahan bagi dunia. Dengan semangat, disiplin, dan kepedulian yang ia miliki, siswa SMPN 18 Kota Tangerang ini membuktikan bahwa anak muda dari keluarga sederhana di Tangerang Selatan pun mampu menjadi inspirasi nasional yang membawa harapan baru bagi bumi.
.jpeg)
