
Cilegon, WartaGlobal.Id - Gerakan peduli lingkungan di kalangan pelajar terus digelorakan. Ketua Bank Sampah Kaya Berkah, Hj. Masitoh, menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon dalam pelaksanaan program Kolaborasi Kelola Sampah Ekonomi Sirkuler (KOLASE) di SMP Negeri 4 Cilegon. Rabu (26/11), sekolah ini melaksanakan penimbangan ketiga sampah anorganik sebagai bagian dari komitmen nyata menuju sekolah hijau dan berkelanjutan.
Hj. Masitoh yang juga dikenal sebagai penggerak komunitas cinta lingkungan di Kecamatan Ciwandan menyampaikan, keterlibatannya dalam program KOLASE adalah bentuk sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan dalam mengelola sampah bernilai ekonomi.

“Sejak awal, Bank Sampah Kaya Berkah berkomitmen menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan. Kami bersyukur DLH Cilegon merespons positif dan melibatkan kami dalam program unggulan KOLASE tahap dua ini,” ujar Hj. Masitoh.
Ia menjelaskan, Bank Sampah Kaya Berkah berperan aktif dalam penimbangan dan pengumpulan sampah anorganik seperti botol plastik, kardus, dan kertas dari lingkungan sekolah. Seluruh hasil penimbangan dilaporkan secara berkala ke DLH Kota Cilegon sebagai bagian dari sistem evaluasi dan monitoring program.
“Penimbangan di SMPN 4 Cilegon ini sudah yang ketiga kalinya. Kami berharap program ini memberi manfaat nyata — bukan hanya dalam bentuk kebersihan lingkungan, tapi juga edukasi ekonomi sirkuler bagi siswa,” tambahnya.
“Sampah bukan lagi musibah, tapi bisa menjadi keberkahan dan bernilai rupiah jika dikelola dengan benar,” tegas Masitoh.
Sampah yang dikumpulkan dari sekolah nantinya disalurkan ke pihak-pihak industri yang memiliki izin pengelolaan dan kebutuhan bahan daur ulang. Proses ini memastikan alur ekonomi sirkuler berjalan efektif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua Adiwiyata SMPN 4 Cilegon, Muslihah, menyebut program KOLASE sangat sejalan dengan visi sekolah Adiwiyata yang menekankan pentingnya lingkungan belajar yang bersih dan nyaman.

“Kami menyambut baik inisiatif DLH ini. Program KOLASE membantu kami mendidik siswa agar lebih peduli terhadap lingkungan. Kini mereka sadar bahwa sampah tak selalu harus dibuang — tapi bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” kata Muslihah.
Menurutnya, sejak tiga bulan terakhir, para siswa dilatih memilah sampah sesuai jenisnya — mulai dari botol plastik, kardus, hingga kertas. Dalam waktu dekat, jenis sampah yang dikumpulkan akan diperluas, termasuk plastik kresek yang kini mulai memiliki nilai jual.
“Pendampingan dari Ibu Masitoh dan tim Bank Sampah Kaya Berkah sangat membantu kami. Edukasi yang mereka berikan membuka wawasan siswa tentang ekonomi hijau dan pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan,” ujar Muslihah.


DLH Kota Cilegon sebelumnya meluncurkan Program KOLASE (Kolaborasi Kelola Sampah Ekonomi Sirkuler) sebagai bagian dari strategi pemerintah daerah dalam menekan volume sampah dan memperkuat partisipasi masyarakat, khususnya lembaga pendidikan, dalam pengelolaan lingkungan.
Dengan semangat green school dan kolaborasi masyarakat, SMPN 4 Cilegon menjadi salah satu contoh nyata bagaimana edukasi, ekonomi, dan ekologi dapat berjalan beriringan menuju Cilegon yang bersih, hijau, dan berkelanjutan.

