CILEGON – Pemerintah Kota Cilegon bersama Yayasan Mengetuk Pintu Langit memperingati Hari Disabilitas Nasional–Internasional yang digelar di Ciplaz Ramayana Cilegon pada Kamis (11/12/2025). Kegiatan yang memasuki tahun ketiga ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kesadaran publik sekaligus memperjuangkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas di Kota Cilegon.
Wakil Wali Kota Cilegon, Fajar Hadi Prabowo, yang hadir memberikan sambutan menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan hak-hak disabilitas. Dalam penyampaiannya, Fajar mengaku terinspirasi oleh berbagai masukan dari masyarakat, tokoh pendamping, serta para penyandang disabilitas sendiri.
“Tolong apabila diberikan amanah, Allah membukakan pintu dan kesempatannya, tolong Kang Robin dan Kang Fajar untuk terus memperjuangkan rakyat, anak-anak disabilitas. Terima kasih Pak Bayu, Pak Haji, sudah mengingatkan saya,” tutur Fajar membuka sambutan.
Ia menceritakan bagaimana interaksinya dengan anak-anak disabilitas membuatnya semakin memahami bahwa nilai kemanusiaan harus menjadi fondasi kebijakan pemerintah.
“Banyak yang memandang sebelah mata, tetapi jangan khawatir. Di mata saya, kita semua sama. Tidak ada yang dibeda-bedakan. Kita harus menghargai seluruh kelebihan yang dimiliki setiap manusia,” tegasnya.
Fajar juga menyinggung tantangan pendidikan inklusif di Kota Cilegon yang masih menghadapi keterbatasan, mulai dari tenaga pendidik tersertifikasi hingga minimnya alat peraga di sekolah-sekolah.
“Ketika sekolah diwajibkan inklusif, tetapi tidak ada bantuan, itu menyulitkan. Guru belum mendapatkan standarisasi, alat peraga pun banyak yang kurang. Ini harus kita benahi bersama,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa ke depan Pemkot Cilegon ingin menghadirkan sekolah inklusif yang benar-benar lengkap dengan sarana prasarana, bukan hanya sebatas jargon.
Selain itu, Fajar mengumumkan rencana pemindahan Taman Layak Anak ke kawasan Alun-alun Kota Cilegon agar lebih representatif dan ramah untuk anak termasuk penyandang disabilitas.
“Kami ingin kota ini tidak hanya indah secara tampilan, tetapi memiliki ruang yang betul-betul bermanfaat bagi adik-adik kita. Ada ruang belajar, berkarya, bahkan ruang untuk mengembangkan tanggung jawab dan kreativitas mereka,” tambahnya.
Ketua Yayasan Mengetuk Pintu Langit, H. Deden Sunandar, S.Kom., MM., menjelaskan bahwa peringatan Disability Day dimulai sejak tahun 2023 sebagai bentuk respon atas aspirasi anak-anak disabilitas yang ingin memiliki ruang tampil dan panggung berekspresi.
“Mereka ingin punya panggung, ingin tampil. Dari curhatan itulah kami realisasikan Disability Day sebagai ruang ekspresi bagi sahabat-sahabat istimewa ini,” ucapnya.
Ia menyebut kegiatan ini memiliki tiga tujuan utama:
1. Memberikan panggung bagi anak-anak disabilitas.
2. Memberi motivasi untuk para pendamping dan orang tua.
3. Mendorong masyarakat agar lebih akrab berinteraksi dengan penyandang disabilitas.
Deden juga menegaskan bahwa kegiatan ini berjalan mandiri dengan dukungan masyarakat, sementara pemerintah menunjukkan dukungan melalui keterlibatan dan kehadiran.
“Tahun pertama dihadiri Kodim, tahun kedua oleh Wali Kota, dan tahun ketiga ini dihadiri Wakil Wali Kota. Kami berharap ke depan pemerintah dapat terlibat lebih maksimal agar kegiatan ini semakin efektif,” tuturnya.
Ketua Disabilitas Cilegon, Bambang Mintarso, turut menyampaikan harapannya kepada pemerintah daerah.
“Kami berharap eksekutif dan legislatif segera mengesahkan regulasi agar ada kesetaraan bagi disabilitas. Kami ingin bisa tampil, berbaur, ikut rekreasi bareng, olahraga bareng, bahkan senam pagi bersama masyarakat di alun-alun,” ungkapnya.
Ia juga berharap adanya penambahan anggaran untuk mendukung program-program pemberdayaan dan fasilitas bagi penyandang disabilitas.
Peringatan Hari Disabilitas Nasional–Internasional di Cilegon tahun ini menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, lembaga sosial, dan komunitas disabilitas. Melalui kegiatan ini, semangat inklusivitas kembali digaungkan sebagai komitmen bersama untuk menghadirkan Cilegon yang lebih ramah, setara, dan humanis bagi semua warganya.

