www.banten.wartaglobal.id | Cilegon - Empat kecamatan di Kota Cilegon, terdeteksi rawan terjadi bencana tanah longsor. Keempat Kecamatan itu yakni, Kecamatan Ciwandan, Purwakarta, Grogol, dan Pulomerak.
"Mengenai peta pergerakan tanah atau tanah longsor, menurut hasil dari kajian ESDM ada empat Kecamatan yang rawan longsor. Seperti Kecamatan Ciwandan, Pulomerak, Purwakarta, dan Grogol," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, Suhendi di kantornya, Rabu (28/2/2024).
Menyikapi hal tersebut, Suhendi mengaku akan menindaklanjutinya dengan melakukan kajian terkait bencana tanah longsor di Cilegon. Lantaran sampai saat ini BPBD Kota Cilegon baru melakukan empat kajian untuk mitigasi bencana di Cilegon. Diantaranya yakni, kajian mitigasi bencana tsunami, gempa bumi, banjir dan kegagalan teknologi.
"Dengan curah hujan yang cukup tinggi, selain menyebabkan banjir bisa juga menyebabkan tanah longsor. Sehingga perlu dilakukan kajian dalam melaksanakan pencegahanya," ujar Suhendi.
Selain melakukan kajian mitigasi bencana, Suhendi mengaku akan melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait lainya berkaitan dengan mitigasi bencana tersebut.
"Makanya mungkin kita bersama-sama menjaga lingkungan, jangan sampai perbukitan itu sampai gundul. Jadi mungkin kita juga akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait yang berkaitan dengan bencana tanah longsor ini," ucap Suhendi.
Suhendi mengimbau kepada masyarakat baik yang tinggal di sekitar pesisir pantai maupun di sekitar perbukitan dan tebing, agar tetap waspada dan berhati-hati untuk mengantisipasi adanya korban jiwa pada saat terjadi bencana.
"Kalau imbauan sudah pasti akan kita lakukan, atau merasa kalau daerah itu rawan masyarakat jangan membangun di wilayah tersebut," kata dia. (KBRN/HSW)
No comments:
Post a Comment