Serang - WARTAGLOBAL.id - Dalam Kaleidoskop Bencana 2023 dan Outlook Bencana 2024, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyampaikan bahwa Indonesia mengalami 4.940 kali bencana selama 2023 dan sebagian besar adalah bencana hidrometeorologi basah yaitu tanah longsor, banjir dan cuaca ekstrem. Untuk itulah diperlukan koordinasi dan tindak lanjut terkait komunikasi, informasi dan edukasi pada saat dalam masa penanggulangan bencana.
Hari ini, Pertemuan Sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Bencana Kegagalan Teknologi yang diadakan di Dewiza Convention Hall Kota Serang dibuka oleh H. Fitron Nur Ikhsan, M.Sc dari Komisi 5 DPRD Provinsi Banten memberikan arahan bahwa semua kalangan harus siap menghadapi bencana terutama bencana kegagalan teknologi karena bencana tidak tahu kapan akan terjadi. (6/3/24)
Pertemuan ini diikuti lebih dari 320 peserta yang terdiri dari OPD terkait, BASARNAS, Kementerian Agama, Bappeda, BPBD, Satpol PP, PMI, RAPI, Desk Relawan Banten, Pengurus TKTD Zone 1, 2 dan 3, DLHK, Dispora, Disnaker dan fasilitator IDRIP dari delapan kabupaten kota.
Narasumber diantaranya dari Sekretaris Disperindag H. Rudiansyah Thoib, SE,.MM. menyampaikan materi tentang sosialisasi, komunikasi, informasi dan edukasi bencana kegagalan teknologi dan DLHK Ruliriyanto yang memaparkan tentang bagaimana bencana teknologi di Provinsi Banten dari segi industri dan program kedaruratan pengelolaan B3 dan limbahnya.
"Koordinasi perlu dilakukan intens agar saat terjadi bencana tidak ragu dalam bertindak dan tentunya sesuai kompetensi yang dimiliki oleh para relawan," ungkap Chandra Yudha Apriza dan Ramet perwakilan Desk Relawan Banten (DRB).
Semoga tahun 2024 ini akan semakin banyak masyarakat, lembaga dan pihak-pihak yang peduli kepada pencegahan dan penanggulangan bencana alam maupun bencana-bencana lain dengan kemampuan dan kompetensi yang lebih baik. (Bamz)
No comments:
Post a Comment