Foto: Henry Romero/Reuters
Warta Global Banten | Jakarta - Dua orang astronot Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengabadikan momen Gerhana Matahari Total dari luar angkasa. Dari potret yang diabadikan mereka, terlihat jelas bayangan Bulan di Bumi yang menggelapkan sebagian wilayah AS pada siang hari.
Melansir DetikInet, anggota kru ekspedisi 71 yang sedang bertugas di Stasiun Luar Angkasa (ISS) pada saat itu, Matthew Dominick dan Jeanette Epps memotret dan merekam bayangan proses terjadinya piringan Bulan menutupi Matahari.
Tampak bayangan Bulan di Bumi atau umbra berbentuk bulat menggelapkan wilayah AS. Sebagai informasi, jalur Gerhana Matahari Total 8 April 2024 sebagian besar wilayah Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Kedua astronaut NASA ini mengabadikan gerhana matahari tersebut lewat jendela di kubah ISS, yakni 'jendela dunia' pos terdepan orbit. Adapun, ISS ini mengorbit 260 mil di atas tenggara Kanada saat terjadinya umbra Bulan bergerak dari negara bagian New York (AS) ke Newfoundland and Labrador (Kanada).
Stasiun luar angkasa mengalami totalitas sekitar 90% selama periode flyover-nya. Pemandangan gerhana matahari itu sendiri, Bulan yang mengorbit langsung antara matahari dan Bumi, hanya dapat diakses melalui sepasang jendela di segmen stasiun luar angkasa Roscosmos yang mungkin tidak dapat diakses karena keterbatasan kargo.
Gerhana Matahari Total ini memang disambut dengan meriah di Amerika Utara, lantaran sebuah peristiwa yang sangat langka. Belum lagi selain gerhana, ada pemandangan langit yang menakjubkan lainnya.
"Selama gerhana total, saat langit jadi gelap, Anda akan melihat planet paling terang Venus muncul di salah satu sisi Matahari. Di sisi lain Matahari, Anda akan menemukan planet paling terang kedua, Jupiter. Dan jika Komet Pons-Brooks cukup terang, Anda akan melihatnya berada di antara Jupiter dan Matahari, tetapi lebih dekat ke Jupiter," sebut Earth Sky.
Gerhana Matahari terjadi saat Bulan melintas antara Bumi dan Matahari, menimbulkan bayangan di permukaan planet ini. Bagi yang berada di jalur totalitas, Bulan tampak berukuran hampir sama dengan Matahari, sehingga menghalangi seluruhnya selama beberapa menit. Maka, Komet Setan tersebut mungkin hampir tidak terlihat dengan mata telanjang, atau mungkin lebih jelas menggunakan teropong.
Piyu/*
No comments:
Post a Comment