Mahasiswa dari Universitas Al Khairiyah melakukan aksi demonstrasi di PT Krakatau Posco - WARTA GLOBAL BANTEN

Mobile Menu

Top Ads

Serang

More News

logoblog

Mahasiswa dari Universitas Al Khairiyah melakukan aksi demonstrasi di PT Krakatau Posco

Saturday, 10 August 2024


Warta Global Banten | Cilegon -  H. Mumu Selaku,PB Al Khairiyah menyampaikan Demonstrasi yang berlangsung di depan Krakatau Posco pada Jumat, 9 Agustus 2024, terjadi karena para demonstran, yang terdiri dari sekitar 500 orang dari Gerakan Mahasiswa Al Khairiyah (Gema) dan berbagai elemen masyarakat, tidak diizinkan masuk untuk melaksanakan sholat Jumat di masjid dalam area pabrik karena gerbang ditutup. Sebagai bentuk protes, mereka melaksanakan sholat Jumat di lapangan terbuka di depan gerbang pabrik, meski di bawah terik matahari.

H. Mumu Selaku,PB Al Khairiyah mengatakan Aksi ini membawa isu nasionalisasi Krakatau Posco terkait dugaan berbagai pelanggaran hukum di perusahaan tersebut. Para demonstran mengangkat isu-isu seperti dugaan pelanggaran hukum lingkungan, korupsi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta penyelundupan impor mesin bekas Skin Pass Mill (SPM).

 Mereka juga menyoroti ketidakadilan yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum Korea yang menguasai potensi ekonomi di perusahaan tersebut, termasuk diskriminasi terhadap masyarakat dan pengusaha pribumi.

Tuntutan utama yang disampaikan dalam aksi ini adalah:

1. Evaluasi segera perjanjian kerjasama (Joint Venture Agreement) antara PT Krakatau Steel dan POSCO Korea yang diduga merugikan perusahaan BUMN serta bangsa dan negara.

2. Hentikan konspirasi yang diduga dilakukan oleh oknum pengusaha dan pejabat Korea yang dianggap rasis dan merugikan ekonomi nasional.

3. Hentikan diskriminasi terhadap pengusaha dan pekerja pribumi.

4. Hentikan dugaan penyelundupan mesin bekas dan manipulasi pajak yang merugikan keuangan negara.

5. Hentikan manipulasi pembayaran PBB yang diduga merugikan PAD Kota Cilegon.
6. Tanggulangi kerusakan daerah aliran sungai yang diduga menjadi penyebab banjir di sekitar Krakatau Posco.
7. Nasionalisasikan Krakatau Posco dan deportasi oknum-oknum Korea yang dianggap merusak hubungan bilateral.

Salah satu fokus utama demonstrasi ini adalah dugaan penyelundupan mesin bekas STS #2 - Skin Pass Mill (SPM) yang diimpor dari Pohang, Korea Selatan. 

Mesin ini, yang seharusnya merupakan alat penyempurnaan plat baja, diduga diimpor sebagai mesin baru meskipun sebenarnya diproduksi pada tahun 2007. Mesin ini tiba pada Juli 2022 dan dipasang di Pabrik HSM 2 pada November 2022, dengan nilai impor sekitar 10,8 juta USD. Jika dugaan ini benar, hal ini bisa melibatkan pelanggaran serius terkait kepabeanan dan perpajakan, termasuk manipulasi nilai pajak, " Tutup nya   H. Mumu, Selaku PB Al Khairiyah 

No comments:

Post a Comment