Warta Global Banten Cilegon.- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon menggelar simulasi kejadian darurat bencana alam, Kamis 12 Desamber 2024. Ada tiga Assembly titik kumpul diantaranya adalah SMPN 3 Cilegon, SDN Sumur wuluh dan SDN Cikuasa.
Tadi di lakukan secara bersama sama secara serentak kerjasama dengan Kecamatan Grogol, Kelurahan Gerem, Kelurahan Rawa arum dan dari pihak RT, RW, Polsek, Koramil, Tagana, PMI dan para relawan serta instansi pemerintah terkait.
Edi Widodo Selaku HSE Maneger Lotte Chemical Titan Nusantara. Menjelaskan, Kecamatan Gerogol Kota Cilegon memiliki beragam potensi bencana, diantaranya adalah gempa bumi dan tsunami. Sehingga kegiatan ini menjadi bentuk ikhtiar untuk mempersiapkan segala kemungkinan.
“Harapannya adalah Tidak terjadi sunami yang sebenarnya Tapi masyarakat harus mempunyai tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi dan mengerti apa-apa yang harus dilakukan seandainya nanti betul-betul terjadi bencana tsunami. Kita tidak menginginkan itu tetapi kita berikhtiar agar bisa selamat semuanya,” kata Edi Widodo.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cilegon, H. Suhendi mengapresiasi masyarakat yang telah berpartisipasi dalam simulasi ini. Menurut dia, Simulasi ini bagian dari kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana,” H. Suhendi.
H. Suhendi mengungkapkan, Terselenggaranya kegiatan simulasi yang memberikan edukasi merupakan bentuk sinergitas Industri Zona 3 Merak ( MIERT ) terdiri dari 21 Perusahaan yang ada disekitar merak dan sekitarnya dengan masyarakat sekitar, pemerintah daerah,Palang Merah Indonesia dan juga Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kota Cilegon.
Sebagai bagian dari simulasi dan untuk memudahkan masyarakat melakukan evakuasi, MIERT juga telah memasang rambu-rambu evakuasi yang tersebar di berbagai tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat.
Industri Zona Merak 3 Ketua MIERT, Arif Bagus Arjuna menegaskan pentingnya kesigapan masyarakat dan semua pihak bila terjadi kondisi darurat seperti bencana alam gempa bumi dan tsunami.
Senada dengan Arif, tokoh masyarakat sekaligus, warga Kelurahan Rawa Arum menyampaikan harapannya agar masyarakat makin tanggap dan mampu melakukan evakuasi mandiri demi keselamatan.
Dalam simulasi ini, masyarakat dihadapkan dalam situasi darurat bencana gempa bumi dan tsunami. Masyarakat merasakan gempa bumi dan memperoleh peringatan dari pemerintah akan adanya potensi tsunami. Dalam kondisi ini, masyarakat tampak panik, namun masih bisa melakukan evakuasi dan sudah diarahkan.
Mereka dengan sigap keluar dari rumah menuju ruang terbuka dan menuju ke arah area yang lebih aman, yakni menjauh dari pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi dan aman.
Salah satu peserta simulasi, syarifudin (42), warga Kelurahan Rawa arum, mengaku senang bisa mengikuti simulasi ini. Ia berharap masyarakat bisa lebih tanggap dan tidak panik bila menghadapi bencana.
“Saya merasa lebih tenang setelah mengikuti simulasi ini. Saya jadi tahu apa yang harus saya lakukan bila ada gempa atau tsunami. Saya harap masyarakat juga bisa seperti itu,” tutur syarif.
No comments:
Post a Comment