
Warta Global Banten | Cilegon - Pada hari Selasa 01 Juli 2025 Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon Bidang Industri dan Pembangunan, Muhammad Saiful Basri, menegaskan komitmennya dalam mengatasi persoalan banjir tahunan yang meresahkan warga di Lingkungan Baru RT 02 dan Komplek Pomal, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.
Dalam setiap musim penghujan, kawasan tersebut kerap dilanda genangan banjir yang mencapai setinggi pinggang orang dewasa, mengakibatkan keresahan mendalam bagi warga sekitar. Total warga terdampak mencakup 150 Kepala Keluarga (KK) di RT 01, 130 KK di RT 02, serta 45 KK di wilayah Komplek Pomal.
“Masalah banjir ini bukan hal baru, dan terus berulang setiap tahun. Kemarin kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, dan masyarakat untuk mencari solusi bersama. Saya juga sudah mencoba menghubungi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Cilegon agar kegiatan normalisasi Kali Baru bisa segera dilaksanakan, termasuk juga melibatkan industri-industri sekitar,” ujar Saiful Basri Saat diwawancarai bertempat lingkungan Kalibaru.
Menurut Saiful, penanganan banjir tidak bisa dibebankan sepenuhnya pada pemerintah daerah saja. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara Pemkot Cilegon dan sektor industri yang berada di sekitar kawasan Kali Baru. “Ini adalah tanggung jawab bersama. Karena kawasan industri turut memiliki kontribusi dalam perubahan lingkungan, maka mereka juga harus terlibat dalam solusi,” tegasnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon, bersama warga dan pihak kelurahan Serta Pihak Kecamatan Grogol, telah menyusun tiga tahapan program penanggulangan banjir: jangka pendek, menengah, dan panjang.
Untuk jangka pendek, dilakukan normalisasi saluran air yang mengalami penyempitan dan pendangkalan. Kali Baru yang dulunya memiliki kedalaman sekitar 2 meter, kini hanya tersisa sekitar 1 meter karena sedimentasi dan stigmatisasi aliran. “Panjang Kali Baru sekitar 1 kilometer, dan memang di sepanjang alirannya banyak berdiri tembok industri. Ini menjadi tantangan tersendiri,” terang Saiful.
Sementara untuk jangka menengah, pihaknya fokus pada perbaikan dan pelebaran saluran air serta edukasi kepada masyarakat soal pentingnya gotong royong dalam menjaga kebersihan saluran lingkungan.
Sedangkan untuk jangka panjang, Saiful menyebut pentingnya koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Dinas PUPR Provinsi Banten. “Ada akses jalan nasional sepanjang kurang lebih 500 meter yang kanan-kirinya dikelilingi industri. Saluran air yang dulu tersambung ke PT Dover Chemical pun kini sudah tidak berfungsi. Kita akan dorong agar ini menjadi agenda prioritas pembangunan lintas daerah,” jelasnya.
Saiful menegaskan DPRD melalui Komisi IV akan terus membangun komunikasi aktif dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon, agar setiap tahun terdapat alokasi program penanganan banjir yang sistematis dan terstruktur," Tegasnya.
“Kami sadar kondisi anggaran kota sedang defisit. Tapi itu tidak menjadi alasan untuk tidak bergerak. Apa yang bisa kami bantu untuk masyarakat, akan kami upayakan. Termasuk edukasi masyarakat agar lebih peduli dan bergotong royong,” tandasnya.
Saipul Basri menekankan pentingnya pembagian tugas antarinstansi serta pelibatan aktif warga. “Kita semua harus ikut bertanggung jawab. Baik pemerintah, industri, maupun masyarakat. Karena banjir ini menyangkut keselamatan dan kenyamanan hidup banyak orang.”
Dengan berbagai upaya ini, Saiful Basri berharap di musim penghujan berikutnya, warga di kawasan terdampak tidak lagi merasa khawatir dan was-was setiap kali hujan turun.
No comments:
Post a Comment