“Antibiotik hanya untuk infeksi bakteri, bukan virus. Salah satu contoh keliru yang sering terjadi adalah minum antibiotik saat pilek, padahal pilek disebabkan virus. Hal seperti ini bisa memperparah kondisi tubuh dalam jangka panjang,” ujar Marisha Pemateri RS Alinda Husada.
Tak hanya itu, mahasiswa juga memperkenalkan aplikasi JKN Mobile, sebagai bagian dari transformasi digital layanan BPJS Kesehatan. Aplikasi ini memudahkan peserta JKN dalam mengakses informasi, mengantre secara online, hingga mengecek status kepesertaan dan tagihan iuran tanpa harus datang ke kantor BPJS.
Para peserta diajak langsung mempraktikkan cara mengunduh dan menggunakan aplikasi di smartphone masing-masing. Pendampingan pun diberikan bagi warga yang masih awam terhadap penggunaan teknologi.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari warga. Banyak di antara mereka yang baru mengetahui bahwa antre di fasilitas kesehatan kini bisa dilakukan secara daring, dan bahwa penggunaan antibiotik tidak boleh sembarangan.
“Alhamdulillah, jadi lebih paham. Ternyata antibiotik nggak bisa sembarangan diminum, dan aplikasi BPJS sekarang juga gampang dipakai,” kata Ibu Nur, salah satu peserta penyuluhan sekaligus kader kesehatan Desa Karyasari.
Melalui kegiatan ini, KKM 48 Universitas Bina Bangsa berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya literasi kesehatan, baik dalam hal pengobatan maupun akses pelayanan. Upaya kecil ini diharapkan menjadi langkah awal menuju masyarakat desa yang lebih sehat, cerdas, dan melek teknologi.
No comments:
Post a Comment