Mahasiswa Universitas Bina Bangsa Semester 6 Bantu Kembangkan UMKM Anyaman Bambu di Desa Citeras - Warta Global Banten

Mobile Menu

Top Ads

Serang

More News

logoblog

Mahasiswa Universitas Bina Bangsa Semester 6 Bantu Kembangkan UMKM Anyaman Bambu di Desa Citeras

Saturday, 12 July 2025
Rangkasbitung, 11 Juli 2025 — Kelompok mahasiswa semester 6 dari Universitas Bina Bangsa menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian budaya lokal dan pengembangan ekonomi desa melalui kunjungan ke pelaku UMKM di Kampung Pasir Luhur, Desa Citeras, Kecamatan Rangkasbitung. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat (11/07) ini menjadi bagian dari program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang mereka jalankan di wilayah tersebut.
Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa berinteraksi langsung dengan Bapak Medi, seorang perajin anyaman bambu tradisional yang telah puluhan tahun menekuni usaha tersebut. UMKM milik Bapak Medi dikenal luas oleh warga sekitar sebagai penghasil berbagai kerajinan anyaman bambu yang masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan.
Beberapa produk yang dibuat antara lain tampah, hilir, boboko, dan aseupan. Tampah adalah alat berbentuk bundar lebar yang digunakan untuk menampi beras atau hasil pertanian lainnya. Produk ini dibuat dari anyaman bambu yang kuat dan fleksibel, serta masih menjadi alat dapur utama bagi banyak warga desa. Sementara itu, hilir atau kipas tangan tradisional digunakan untuk mengipasi api saat memasak menggunakan tungku. Meski alat-alat masak modern telah berkembang, hilir tetap digunakan di banyak dapur tradisional karena praktis dan ramah lingkungan.
Tak hanya itu, mahasiswa juga belajar tentang boboko, yakni wadah nasi berbentuk seperti mangkuk besar yang terbuat dari bambu. Boboko diyakini mampu menjaga tekstur nasi tetap pulen dan tidak mudah basi karena sirkulasi udaranya yang baik. Produk keempat, aseupan, adalah tempat untuk menanak nasi dengan cara dikukus. Aseupan berbentuk kerucut dan biasa digunakan dalam metode memasak tradisional khas Sunda.
Para mahasiswa terlihat antusias mempelajari proses pembuatan anyaman dari awal hingga akhir. Mereka juga terlibat langsung dalam beberapa proses, seperti menyusun bilah bambu, merapikan bentuk, hingga menyelesaikan detail akhir produk. Selain itu, mahasiswa turut berdiskusi dengan Bapak Medi mengenai kendala yang dihadapi, khususnya dalam aspek pemasaran dan regenerasi keterampilan.
“Ini pengalaman yang sangat berharga. Kami belajar tidak hanya soal teknik anyaman, tapi juga bagaimana tradisi ini tetap bertahan di tengah perkembangan zaman,” ujar salah satu mahasiswa KKM.
Bapak Medi pun menyambut baik kedatangan para mahasiswa. Ia merasa senang dan terbantu, terutama karena usahanya mendapat perhatian dari kalangan muda. Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa membantu memperluas pasar produk anyaman dan menjangkau generasi yang lebih luas.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kolaborasi antara institusi pendidikan dan masyarakat desa dalam upaya mendorong pertumbuhan UMKM lokal, sekaligus melestarikan warisan budaya Indonesia. Mahasiswa Universitas Bina Bangsa berharap, melalui kegiatan ini, potensi lokal seperti kerajinan bambu dapat dikenal lebih luas dan menjadi sumber ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

No comments:

Post a Comment