
Warta Global Banten | Jakarta (23/07/2025) – Peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli 2025 menjadi momentum penting untuk mengingat bahwa masa depan anak Indonesia sangat bergantung pada kondisi ekonomi keluarga mereka, terutama para pekerja. ASPEK Indonesia menegaskan bahwa UU Ketenagakerjaan yang adil adalah fondasi utama untuk mewujudkan masa depan cerah anak-anak bangsa.
Tri Asmoko Aripan, SH., Sekretaris Jenderal ASPEK Indonesia, menyatakan bahwa perlindungan pekerja dan keadilan sosial memiliki dampak langsung terhadap kualitas hidup dan masa depan anak-anak.
"Perbaikan nasib anak-anak Indonesia dimulai dari perlindungan terhadap hak-hak pekerja. Ketika orang tua memiliki kepastian kerja, upah layak, dan perlindungan sosial, mereka mampu memberikan pendidikan, gizi, dan lingkungan yang sehat bagi anak-anaknya,"ujarnya.
Dalam konteks ini, Undang-Undang Ketenagakerjaan bukan hanya soal hubungan industrial, tetapi juga menyangkut pembangunan jangka panjang dan keadilan sosial. ASPEK Indonesia menolak pendekatan deregulasi yang melemahkan hak pekerja hanya demi kepentingan investasi jangka pendek.
"Indonesia bisa menjadi negara yang ramah investasi dan sekaligus ramah pekerja. Dengan sistem ketenagakerjaan yang adil, daya beli meningkat, konsumsi dalam negeri tumbuh, dan ekonomi nasional akan lebih stabil serta berkelanjutan," lanjut Tri Asmoko.
ASPEK Indonesia menyerukan kepada pemerintah dan pembuat kebijakan untuk:
- Meningkatkan perlindungan pekerja dalam UU Ketenagakerjaan yang baru
- Menjamin pekerjaan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia
- Mendorong peningkatan kualitas hidup keluarga pekerja sebagai bagian dari investasi jangka panjang terhadap generasi penerus bangsa
"Hari Anak Nasional adalah pengingat bahwa masa depan anak-anak Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kondisi ekonomi orang tua mereka hari ini. Mari kita wujudkan sistem ketenagakerjaan yang adil demi masa depan yang lebih cerah."pungkas Tri Asmoko.
ASPEK Indonesia berkomitmen untuk terus memperjuangkan keadilan sosial bagi pekerja Indonesia, demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak bangsa. Dalam menghadapi berbagai tantangan ketenagakerjaan saat ini, diperlukan keberanian politik dan kesadaran kolektif untuk memastikan bahwa UU Ketenagakerjaan tidak menjadi alat penindasan baru, melainkan jalan menuju negara sejahtera yang adil dan bermartabat, karena masa depan anak Indonesia dimulai dari tempat kerja yang adil hari ini.
No comments:
Post a Comment