Ide ini disambut antusias oleh ibu-ibu PKK yang hadir.Dari total delapan anggota PKK, enam orang hadir dan menunjukkan semangat luar biasa sepanjang acara. Mereka tampak sangat serius menyimak setiap materi yang disampaikan, mulai dari teori dasar hingga manfaat praktis dari hidroponik. Semangat tersebut semakin memuncak saat sesi praktik langsung. Dengan didampingi oleh mahasiswa, ibu-ibu PKK secara mandiri belajar memotong rockwool (media tanam) dan menyiapkan bibit untuk ditanam dalam instalasi hidroponik.
Tak tanggung-tanggung, tiga jenis sayuran populer dipilih untuk ditanam, yaitu kangkung, pakcoy, dan selada hijau. Dengan ketekunan dan bimbingan, setiap ibu berhasil menyelesaikan instalasi hidroponik sederhana mereka. Kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan, melainkan juga wadah bagi ibu-ibu PKK untuk berkreasi dan mendapatkan keterampilan baru yang sangat bermanfaat.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Desa Pulo Panjang untuk menciptakan kebun-kebun gizi mandiri di setiap rumah. Dengan semangat yang ditunjukkan ibu-ibu PKK, program ini berpotensi besar untuk terus berkembang dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan kesejahteraan desa.
