
Warta Global Banten | Serang- Ketua Pelaksana Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Faletehan 2025, Fairus Sintawati, S.Pd., M.Pd. menegaskan bahwa pelaksanaan PKKMB tahun akademik 2025/2026 dirancang inklusif dengan format hybrid. Kegiatan berlangsung secara offline untuk mahasiswa reguler serta online untuk kelas Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dan transfer.
“Dengan skema hybrid, seluruh mahasiswa tetap dapat merasakan semangat PKKMB meskipun berasal dari jalur berbeda,” ujar Fairus di sela kegiatan pembukaan PKKMB hari ke -2 , Kamis 18 September 2025
PKKMB Universitas Faletehan 2025 mengangkat tema yang relevan dengan tantangan era digital, menghadirkan tokoh-tokoh lintas bidang, di antaranya:
Bonnie Tryana, Anggota DPR RI Komisi X.
Prof. Suyanto, pakar Artificial Intelligence,
Sadam Permana, Influencer muda yang tengah digandrungi generasi Z.
“Kami berharap kehadiran para tokoh ini memberi inspirasi, baik dari sisi kebijakan pendidikan, teknologi digital, maupun energi positif generasi muda yang aktif di media sosial,” jelas Fairuz.
“Be You”, Pesan Kunci untuk Mahasiswa Baru
Lebih jauh, Fairus menekankan makna mendalam dari tema PKKMB, khususnya kata “Be You”. Menurutnya, mahasiswa baru Universitas Faletehan harus berani menjadi diri sendiri dengan integritas, tanpa takut berbeda dari orang lain.
“Keunikan itu justru modal berharga. Dunia menghargai mereka yang autentik, berprestasi, dan memiliki ciri khas. Mahasiswa baru Universitas Faletehan harus berani menggali potensi diri, memperkuat ilmu, keterampilan, dan etika agar siap bersaing di tingkat global,” tegasnya.
PKKMB Universitas Faletehan 2025 pun diharapkan menjadi titik awal pembentukan karakter intelektual, profesional, dan berdaya saing, selaras dengan visi universitas dalam menyiapkan generasi muda menghadapi era transformasi digital," Tuturnya Fairus.
Bupati Serang Hj. Ratu Rachmatuzakiyah, S.Pd., M.M., diwakilkan dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana, S.P., M.PP., M.T., menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan sekaligus mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan pembangunan daerah yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing.
Pesan tersebut disampaikan dalam orasi ilmiah di Universitas Faletehan Serang dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Daerah.”
“Mahasiswa bukan hanya calon pemimpin masa depan, tetapi juga mitra nyata pemerintah dalam menjawab tantangan pembangunan saat ini. Dengan ilmu pengetahuan, idealisme, dan kepedulian sosial, mahasiswa mampu menghadirkan gagasan segar, inovasi kreatif, serta aksi nyata di tengah masyarakat,” ujar Zaldi Dhuhana mewakili Bupati Serang, Kamis 18 September 2025.
Menurutnya, pembangunan daerah tidak sekadar menghadirkan infrastruktur fisik, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi, pemerataan sosial, hingga pelestarian lingkungan hidup. “Karena sesungguhnya, keberhasilan pembangunan daerah akan sangat menentukan keberhasilan pembangunan nasional,” tegasnya.
Zaldi Dhuhana sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Serang menambahkan, pendidikan memiliki peran strategis dalam menyiapkan Generasi Emas 2045. Pemerintah Kabupaten Serang pun telah menyusun visi jangka panjang “Kabupaten Serang sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi yang Maju, Sejahtera, Berkelanjutan, dan Agamis” yang diturunkan dalam visi jangka menengah “Terwujudnya Kabupaten Serang Bahagia.”
Sebagai bukti konkret, Pemkab Serang menyiapkan 10 program 100 hari kerja, tiga di antaranya fokus pada sektor pendidikan. Program tersebut meliputi peningkatan kesejahteraan guru honorer, guru madrasah, guru ngaji dan TPQ; pemberian beasiswa untuk tenaga pendidik, tahfizul Qur’an, siswa yatim piatu, serta 25 beasiswa perguruan tinggi; hingga pemberantasan pungutan liar di sektor ketenagakerjaan.
“Kami ingin memastikan putra-putri Kabupaten Serang mendapatkan akses pendidikan dan kesempatan kerja yang layak tanpa hambatan,” kata Zaldi.
Mahasiswa sebagai Motor Penggerak Pembangunan
Dalam kesempatan itu, Pemkab Serang juga mendorong kolaborasi erat antara pemerintah dan mahasiswa melalui riset, pengabdian masyarakat, inovasi teknologi tepat guna, hingga advokasi kebijakan publik.
“Mahasiswa dapat menjadi motor penggerak pembangunan, bukan hanya di ruang akademik, tapi juga di lapangan. Kolaborasi ini akan menciptakan hubungan saling menguatkan antara pemerintah dan mahasiswa untuk mewujudkan Kabupaten Serang Bahagia sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045,” Pungkasnya.