
Warta Global Banten | Serang, Banten — Dalam rangkaian kegiatan penilaian Adipura yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kabupaten Serang menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus atas pengelolaan sampah yang dinilai progresif dan berkelanjutan.
Kegiatan ini turut dikawal langsung oleh Muhammad Elham Syah, M.Pd., atau yang akrab disapa Kang Elham, selaku Pengurus Bank Sampah Induk Berkah Bayangkara Kabupaten Serang. Ia menjelaskan bahwa asesmen yang dilakukan oleh KLHK berfokus pada efektivitas pengelolaan sampah, volume sampah yang berhasil diselamatkan, serta inovasi masyarakat dalam mendukung program lingkungan berkelanjutan.

“Kami dari bank sampah induk berkah BhayangkaraKp. Pancuran Desa Lebakwana Kecamatan Kramatwatu bersama Kementerian dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang melakukan pendampingan di sejumlah titik yang menjadi fokus penilaian. Salah satu yang menjadi perhatian adalah berapa banyak kuota sampah yang berhasil diselamatkan dari TPA,” ujar Kang Elham Saat dikonfirmasi melalui Pesan singkat WhatsApp pada hari Selasa Malam (14/10/2025).
Peninjauan dimulai dari SDN Kramatwatu 1, Desa Kramatwatu, Kecamatan Kramatwatu. Sekolah ini menjadi satu-satunya SD negeri di Kabupaten Serang yang memiliki Bank Sampah aktif dengan jumlah nasabah terbanyak, serta telah melakukan penimbangan empat kali secara konsisten.

Titik kedua adalah bank sampah induk berkah Bhayangkara Kp. Pancuran Desa Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Tempat ini menjadi bank sampah induk satu-satunya di Kabupaten Serang yang membina lebih dari 20 bank sampah unit di berbagai kecamatan.
KLHK menilai Bank Sampah Induk Berkah Bayangkara memiliki sistem pengelolaan yang ideal, dengan dukungan fasilitas dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang, seperti mesin pres dan sarana pengolahan sampah organik-anorganik.
“Kementerian Lingkungan hidup Republik Indonesia memberikan apresiasi luar biasa atas kinerja Bank Sampah Induk Berkah Bayangkara. Ini menjadi contoh nyata kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam mengurangi beban sampah ke TPSA,” lanjut Elham.
Titik ketiga berada di Bank Sampah Maju Jaya, Komplek Taman Krakatau, Kecamatan Waringin Kurung. Unit binaan ini dikenal unik karena nasabahnya adalah seluruh warga RT 07, dan tabungan hasil pengelolaan sampah digunakan untuk kegiatan sosial, seperti santunan dan kerja bakti lingkungan.
Penilaian terakhir dilakukan di Bank Sampah BI Clean (Bina Insani 1), sekolah swasta di Waringin Kurung yang telah aktif sejak 2023. Dalam tiga tahun, sekolah ini berhasil menyelamatkan sekitar 27 ton sampah, serta menjadi pelopor pendidikan karakter lingkungan dan entrepreneurship bagi siswa.
Kang Elham menegaskan, kegiatan ini bukan hanya tentang penilaian Adipura, tetapi juga upaya memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ekonomi sirkular dan tanggung jawab lingkungan.
“Bank sampah bukan hanya tempat menabung sampah, tetapi wadah membangun karakter, kepedulian, dan kemandirian masyarakat,” ucapnya.
Kementerian Lingkungan Hidup memberikan apresiasi tertinggi kepada Bank Sampah Induk Berkah Bayangkara dan berharap model pengelolaan ini dapat menjadi contoh nasional dalam mendukung Indonesia bebas sampah tahun 2025.