Warta Global Banten | Serang, 19 Desember 2025 – Hujan lebat yang tak kunjung reda sejak Kamis malam (18/12) memicu banjir dahsyat di Kota Serang, Banten. Sebanyak 831 rumah terendam air setinggi 15-80 cm, menimpa 967 kepala kelarga (KK) atau 3.702 jiwa di tujuh lokasi utama, termasuk 35 jiwa yang terpaksa mengungsi.
Laporan sementara BPBD Kota Serang pukul 00.40 WIB Jumat (19/12) mencatat kerusakan tambahan dari cuaca ekstrem: empat rumah roboh, tiga pohon tumbang yang menghantam infrastruktur, serta satu longsor. Debit air sungai seperti Kali Cibanten, Kali Banten, dan Kali Nyapah melonjak deras, meski sebagian masih relatif aman.
Titik Banjir Paling Parah
Banjir terparah melanda Kecamatan Cipocok Jaya dan Walantaka. Di Komplek Grand Sutra RW 014 Kelurahan Panancangan, air setinggi 30-80 cm sejak pukul 05.40 WIB Kamis menenggelamkan 470 rumah dan memengaruhi 2.483 jiwa. Sementara di Komplek Grand Sutera Blok D1-D8 Kelurahan Teritih, 150 rumah dengan ketinggian 30-70 cm menyengsarakan 425 jiwa.
Kecamatan Kasemen juga terdampak berat di empat lokasi, seperti Link. Kendal (40 cm, 180 jiwa) dan Link. Manggerong (50-60 cm, 170 jiwa, 20 mengungsi).
Dampak Cuaca Ekstrem Lainnya
Angin kencang merobohkan empat rumah sejak Selasa (16/12) di Kecamatan Taktakan, Serang, dan Kasemen, merusak ruang tamu, dapur, serta kamar mandi bagi 16 jiwa. Pohon tumbang di Kota Baru, Pabuaran, dan Drangong menimpa teras rumah, kabel listrik (picu pemadaman), serta Jalan Raya Serang-Cilegon. Longsor di Link. Cikoak Kelurahan Cilowong, Taktakan, sejak pukul 08.00 WIB Kamis mengganggu akses warga.
.jpeg)
