KH. Hafidz Abdurrahman, MA.
www.banten.wartaglobal.id | Serang - Ada orang tua, yang sudah mau mati, murtad. Dengan bangga murtadnya dipublikasikan, bahkan mengundang pejabat. Ini menjadi amunisi untuk Proyek Moderasi Islam.
Setali tiga uang, pejabatnya juga terus-menerus mengkampanyekan moderasi Islam. Islam yang sudah mengakar dan mendarahdaging di Indonesia, yang menjaga harmoni dan kedamaian terus dituduh dan dipersalahkan.
Bahkan, sampai ada yang membuat seminar rekontekstualisasi fikih, karena dianggap fikih itu sudah jumud, harus dikembangkan mengikuti zaman. Gerakan ini bukan baru, karena sudah dilakukan oleh agen Freemansonry, sejak era Khilafah Utsmani. Lebih menyedihkan lagi, karena dianggap fikih itu sumber masalah. La haula wa La quwwata illa billah.
Ada juga orang tua, yang menggunakan ayat al-Qur’an, menafsirkan dengan nafsunya, bahwa Islam tidak sempurna. Semua ini satu paket, Program Merusak Islam.
Padahal Islam itu sudah sempurna
ٱلۡیَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِینَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَیۡكُمۡ نِعۡمَتِی وَرَضِیتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَـٰمَ دِینࣰاۚ
Hari ini, Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan Aku cukupkan nikmat-Ku untukmu, dan Aku ridhai Islam menjadi agamamu. [Q.s. Al-Ma'idah 3]
Kalau tidak tahu tafsirnya, baca Tafsir an-Nasafi, Tafsir al-Baidhawi, Lisan al-Arab, karya Ibn Mandzur. Jangan nafsirkan sendiri pakai ilmu "gotak-gatuk-matuk". Itu cara menafsirkan al-Qur’an yang diancam Nabi dengan neraka.
"Akmaltu" itu artinya, setelah itu tidak ada yang kurang. Apalagi objeknya adalah agama. Beda dengan "Atmamtu", yang obyeknya adalah nikmat. Karena nikmat itu memang tak terbatas. Meski, kadang kata, "Tamm" juga bisa berarti sempurna, jika disandingkan dengan "Kalimat" Allah.
.
Jadi, Islam ini terlalu kokoh untuk kalian robohkan. Karena, Allahlah yang Menjaganya. (Hq Albantany)
No comments:
Post a Comment