www.banten.wartaglobal.id | Jakarta - Meski diguyur hujan, tak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk hadir dalam Aksi Bela Palestina yang diinisiasi oleh Majelis Ormas Islam di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Sabtu 9 Maret 2024.
Agenda aksi kali ini bertajuk "Harus Ada Ramadhan Di Gaza". Tampak peserta aksi membawa berbagai atribut yang dibawa, seperti spanduk bertuliskan "Free Palestine", bendera, sampai dengan replika keranda jenazah.
Peserta Aksi Bela Palestina mulai berdatangan sejak jam 06.00 WIB. Terpantau diantaranya peserta hadir dari luar Jakarta. Acara diawali menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, orasi tokoh, doa dan dilanjutkan long march dari depan Kedubes AS hingga Bundahan Hotel Indonesia (HI).
Majelis Ormas Islam (MOI) membacakan tuntutan dalam aksi ini.
1. Mengultimatum dan mengecam AS atas penggunaan hak vetonya dalam resolusi gencatan senjata.
2. Mengajak negara - negara Islam utamanya yang tergabung di dalam organisasi negara - negara Islam (OKI) menyerukan pada Dewan Keamanan PBB dan organisasi - organisasi kemanusiaan PBB berkolaborasi dengan pemerintah Mesir memberikan pengawalan pada organisasi dan kelompok kemanusiaan memasuki Gaza dan melindungi pengungsi Gaza utamanya di Raffah.
3. Mengajak dan mendesak Mesir dan Yordania bersama membuka pintu perbatasan utara dan utamanya perbatasan Raffah secara permanen.
4. Mengajak dan mendesak Mesir Membebaskan dan memberikan akses selebar - lebarnya atas segala bentuk bantuan kemanusiaan untuk memasuki Gaza melalui perbatasan Raffah dan lainnya.
5. Memberikan akses dan perijinan seluas - luasnya kepada seluruh aktivis organisasi kelompok kemanusiaan memasuki Gaza dalam misi kemanusiaan melalui Mesir sebagai jalur satu - satunya menuju pengungsian Raffah.
6. Segera menghancurkan dan meratakan kembali tembok - tembok kawat berduri penghalang perbatasan Mesir dan Gaza.
7. Atas rasa kemanusiaan dan persaudaraan Islam, bersama Mesir memberikan lahan khusus tempat pengungsian rakyat Gaza yang kini selalu dihantui bombardir dan bencana kemanusiaan.
8. Meminta ulama - ulama Mesir bersama ulama - ulama dunia atas nama persaudaraan Islam dan muslimin bersama pemerintah Mesir memberikan akses seluas-luasnya pada organisasi kelompok kemanusiaan dan negara-negara Islam dalam memberikan bantuan kemanusiaan Gaza.
9. Menyerukan kepada OKI dan negara-negara di bawah naungan PBB serta pemerintah Indonesia memberikan support maksimal kepada Mesir membuka perbatasan Raffah secara permanen sebelum awal Ramadhan 1445 H.
Piyu/*
No comments:
Post a Comment