Warta Global Banten | Jakarta - Industri perbankan syariah Indonesia bakal kedatangan pemain besar baru. Seperti diketahui, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) sedang dalam proses untuk pelepasan atau spin off.
BTN Syariah rencananya akan merger dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Hasil penggabungan kedua bank tersebut akan memiliki aset lebih dari Rp 120 triliun.
Selain itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengungkapkan akan ada penggabungan sebanyak 3 hingga 4 bank syariah yang diinisiasi oleh bank swasta. Dia memperkirakan total aset penggabungan dapat mencapai Rp 200 triliun.
Mengenai hal ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) yang secara aset merupakan bank syariah terbesar di Indonesia, menilai bahwa kedatangan bank syariah baru akan menjadi "sparring partner."
"Justru, BSI merasa punya sparring partner kalau kemudian ada bank syariah lain yang juga sizeable. Kan kemudian gak semua tertumpu ke BSI kalau kemudian BSI dengan size yang sekarang di syariah mungkin paling terbesar tapi beda sama yang kemudian berikutnya itu 6 kali lipatnya gitu kan kira-kira." kata Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta di The Tower, Senin (1/4/2024).
Ia mengatakan pihaknya senang jika memiliki "teman baru." Dengan begitu, BSI dan para bank syariah pendatang baru bisa sama-sama melayani, membangun, dan mengembangkan keuangan syariah di Indonesia dengan lebih cepat lagi.
"Kalau di bank konvensional tuh temennya banyak, bank-bank gedenya juga banyak. Kita menyikapinya sih sebagai pemain baru jadi sparring partner, kita merasa positif kalau kemudian begitu," kata Bob.
Ia juga mengatakan pihaknya mendukung proses spin off BTN Syariah yang tengah berlangsung. Ia menyebut aset Bank Muamalat yang dikabarkan akan diakuisisi BTN Syariah, mencapai sekitar Rp 60 triliun. Bank Muamalat pun menduduki posisi kedua sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.
"Coba, aset kita Rp 350an triliun, nomor duanya Muamalat Rp 60an triliun. BSI kan 5 kali lebih besar. Kalau kemudian ada teman dengan aset di atas Rp 100an triliun, rata-rata semua bank syariah itu di KBMI 2 dan 1. KBMI 3-nya cuman BSI. Kasihan, dong. Jadi justru kita melihat itu jadi sparring partner," ucap Bob.
Piyu/*
Sc: CNBC Indonesia
No comments:
Post a Comment