Inovasi Teknologi Tepat Guna Pemberdayaan Desa Melalui Produksi Pupuk Organik dari Maggot (BSF) di Desa Karyasari - Warta Global Banten

Mobile Menu

Top Ads

Serang

More News

logoblog

Inovasi Teknologi Tepat Guna Pemberdayaan Desa Melalui Produksi Pupuk Organik dari Maggot (BSF) di Desa Karyasari

Tuesday, 5 August 2025

Dalam rangka mewujudkan desa yang mandiri dalam pengelolaan lingkungan dan pertanian berkelanjutan, mahasiswa KKM 48 Universitas Bina Bangsa melaksanakan program inovatif berupa pembuatan pupuk organik cair dan padat dari maggot (larva lalat BSF – Black Soldier Fly) di Desa Karyasari.

Program ini merupakan bagian dari bidang Teknologi Tepat Guna (TTG) yang berfokus pada penerapan teknologi sederhana, ramah lingkungan, dan mudah diaplikasikan oleh masyarakat desa.

“Kami melihat banyak limbah organik dari dapur dan pertanian yang belum dimanfaatkan. Padahal itu bisa menjadi media pakan maggot yang sangat potensial untuk dijadikan pupuk organik,”
ujar Muslim, koordinator TTG KKM UNIBA 2025.

Maggot BSF dipilih karena kemampuannya dalam mengurai limbah organik secara cepat, serta menghasilkan residu yang kaya unsur hara. Selain itu, maggot juga memiliki nilai tambah karena bisa dijual sebagai pakan ternak dan ikan.
Langkah-Langkah Program:

1. Pelatihan budidaya maggot kepada warga dengan teknik sederhana (menggunakan ember, rak kayu, dan media fermentasi),

2. Pemilahan limbah organik rumah tangga untuk pakan maggot,

3. Pengolahan residu maggot menjadi pupuk padat (kompos) dan cair (bio-slurry),

4. Uji coba pemakaian pupuk organik pada lahan pertanian warga sekitar.

“Kami baru tahu ternyata larva kecil ini bisa bantu kurangi sampah dan bikin pupuk juga. Ini bisa jadi peluang usaha juga ke depannya,”
ujar Pak Ali, salah satu warga peserta pelatihan.
Dampak dari program ini dirasakan cukup cepat. Selain membantu pengolahan sampah organik, warga mulai tertarik mengembangkan budidaya maggot skala kecil sebagai bentuk kemandirian pangan dan pertanian organik.

“Harapan kami, inovasi ini bisa terus dikembangkan oleh warga, bahkan bisa dibentuk kelompok usaha desa untuk produksi pupuk dan pakan dari maggot,”
ujar Setyo Ketua KKM 48.

Program ini membuktikan bahwa inovasi tidak harus mahal, Dengan Teknologi Tepat Guna dan kemauan masyarakat, Desa karyasari bisa menuju desa yang lebih produktif, lestari, dan berdaya saing

No comments:

Post a Comment