
KOTA SERANG , WartaGlobal.Id – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Serang, Ahmad Nuri, S.H., M.Si., menegaskan bahwa ketegasan yang ia tunjukkan dalam berbagai kunjungan ke sekolah merupakan wujud komitmen untuk memperkuat kedisiplinan, menegakkan nilai tanggung jawab, serta mewujudkan sistem pendidikan yang berkarakter dan berkelanjutan. “Langkah tegas yang kami lakukan bukan bentuk kemarahan, melainkan penegasan agar kedisiplinan di lingkungan sekolah semakin kuat,” ujar Ahmad Nuri saat ditemui di ruang kerjanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Nuri menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berkomitmen untuk menerjemahkan dan mengimplementasikan 13 program strategis Wali Kota Serang yang berorientasi pada pembangunan karakter peserta didik. Beberapa program unggulan yang menjadi fokus di antaranya adalah Sekolah Bersih, Sekolah Mengaji, Sekolah Hijau, Sekolah Sehat, dan Sekolah Cerdas.
Program-program tersebut diharapkan dapat menjadi gerakan terpadu dalam membentuk lingkungan pendidikan yang unggul secara akademik, religius, dan sosial. “Kami datang ke sekolah bukan sekadar memantau, tetapi untuk memastikan seluruh satuan pendidikan benar-benar mampu menerjemahkan kebijakan Wali Kota dalam tindakan nyata,” jelasnya.
Melalui program Sekolah Cerdas, Dinas Pendidikan berupaya membentuk peserta didik yang memiliki kecerdasan menyeluruh, tidak hanya pada aspek kognitif dan akademis, tetapi juga spiritual, emosional, dan sosial.
Ahmad Nuri memperkenalkan konsep “kernes”, yakni kecerdasan yang dilandasi kepedulian sosial. “Kecerdasan sejati bukan hanya akademik, tetapi juga kepedulian. Seseorang bisa pintar dan berprestasi, tetapi jika tidak memiliki rasa peduli terhadap lingkungan dan sesama, maka kecerdasannya belum sempurna,” tegasnya.
Konsep besar ini menjadi landasan visi pendidikan Kota Serang, yaitu “Kota Serang Cerdas, Berbudi, dan Peduli.” Sebelum meningkatkan mutu pendidikan, Ahmad Nuri menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, hijau, dan sehat.
Menurutnya, suasana belajar yang nyaman dan sehat merupakan fondasi utama dalam membentuk peserta didik yang produktif dan berkarakter. “Ketika lingkungan sekolah bersih dan sehat, maka proses belajar-mengajar akan berlangsung lebih efektif dan menyenangkan,” ujarnya.
Ia juga rutin turun langsung ke lapangan untuk memastikan sekolah-sekolah menjalankan program kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan baik, serta menanamkan budaya peduli lingkungan di kalangan peserta didik. Salah satu program prioritas yang tengah digalakkan Disdikbud Kota Serang adalah “Kota Serang Mengaji” yang bertujuan memastikan seluruh siswa, khususnya jenjang SMP mampu membaca Al-Qur’an sebelum lulus.
Fokus pembinaan dilakukan mulai dari kelas 9, dengan melibatkan guru agama untuk melakukan inovasi pembelajaran. Bagi sekolah yang kekurangan tenaga pengajar, Disdikbud membuka peluang kerja sama dengan Relawan Al-Qur’an yang berasal dari pondok pesantren, lembaga keagamaan, dan masyarakat yang peduli terhadap pendidikan keagamaan. “Kami sudah menyiapkan sistemnya. Jika tenaga pengajar di sekolah tidak mencukupi, maka sekolah dapat bersurat ke Dinas Pendidikan untuk meminta bantuan relawan,” terang Ahmad Nuri.
Kegiatan pembelajaran Al-Qur’an bahkan dilakukan di luar jam sekolah, hingga pukul 16.00–17.00, sebagai bentuk kesungguhan dan ikhtiar bersama dalam mewujudkan Kota Serang yang religius.
Program literasi Al-Qur’an tidak hanya menyasar jenjang SMP, tetapi juga diterapkan secara berjenjang mulai dari PAUD hingga Sekolah Dasar (SD), dii kelas 3 SD, siswa ditargetkan sudah mampu membaca Al-Qur’an., dan kelas 6 SD, siswa diharapkan sudah bisa membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik.
Metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik sekolah masing-masing, baik melalui metode Ikro maupun metode lokal lain yang dinilai efektif. Berdasarkan hasil evaluasi sementara, sekitar 60% siswa SD kelas 6 telah lancar membaca Al-Qur’an, sementara di jenjang SMP sekitar 25% siswa masih memerlukan pendampingan lanjutan.
Untuk mempercepat capaian tersebut, Disdikbud membentuk Satgas Sekolah Mengaji yang berperan dalam pembinaan, pendampingan, serta evaluasi program secara berkala.
Ahmad Nuri menegaskan bahwa seluruh program pendidikan harus berorientasi pada keberlanjutan dan keteladanan, bukan sekadar kegiatan seremonial. “Kita tidak boleh terjebak pada kegiatan yang bersifat temporer. Program ini harus menjadi sistem yang berkelanjutan dan istiqomah agar pendidikan kita benar-benar mencetak generasi yang cerdas, berbudi, dan peduli,” tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen nyata, Disdikbud Kota Serang menargetkan bahwa pada tahun 2026–2027, seluruh lulusan SMP kelas 9 di Kota Serang sudah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Ahmad Nuri optimistis target ini dapat tercapai dengan dukungan semua pihak, mulai dari sekolah, guru, orang tua, hingga masyarakat. “Kami ingin melahirkan generasi Kota Serang yang tidak hanya berilmu dan berprestasi, tetapi juga berakhlak mulia, peduli, dan berkarakter,” pungkasnya.
Dengan implementasi program-program unggulan tersebut, Kota Serang diharapkan dapat mewujudkan visinya sebagai “Kota Serang Cerdas, Berbudi, dan Peduli,” serta menjadi contoh pembangunan pendidikan yang menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan nilai moral dan spiritual. (Red)

