Film Karya Anak Muda Cilegon Angkat Budaya Lokal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Apresiasi Karya Peserta Pelatihan Perfilman - Warta Global Banten

Mobile Menu

Top Ads

Serang

More News

logoblog

Film Karya Anak Muda Cilegon Angkat Budaya Lokal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Apresiasi Karya Peserta Pelatihan Perfilman

Saturday, 1 November 2025

Cilegon, — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Cilegon menampilkan hasil karya film dari para peserta pelatihan perfilman yang telah berlangsung selama tujuh bulan di Balai Budaya Kota Cilegon. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa anak-anak muda di Cilegon memiliki potensi besar di dunia seni, khususnya perfilman.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Dra. Hj. Heni Anita Susila, M.Pd, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras dan kreativitas para peserta. Ia menjelaskan bahwa film tersebut merupakan hasil dari pelatihan intensif yang melibatkan Mahesa, seorang profesional berpengalaman di bidang perfilman.

 “Anak-anak muda ini memang memiliki ketertarikan di dunia film. Mereka dilatih oleh Mahesa, yang kompetensinya sudah tidak diragukan lagi. Selama tujuh bulan mereka belajar mulai dari penyutradaraan, sinematografi, penulisan skenario, hingga pengambilan gambar. Malam ini kita melihat hasil nyata dari kerja keras mereka,” ujar Heni.

Film yang ditayangkan malam itu mengangkat budaya lokal “Pantun Bambu”, sebuah kesenian tradisional khas Cilegon, yang dikemas dalam genre horor. Heni menilai ide tersebut sangat menarik karena selain menghibur, film ini juga mengandung nilai pelestarian budaya daerah.

 “Ini luar biasa, karena anak-anak muda ini tidak hanya belajar membuat film, tetapi juga melestarikan budaya lokal. Harapannya, karya ini menjadi awal dari munculnya sineas muda Cilegon yang terus berkarya dan memperkenalkan budaya kita ke masyarakat luas,” tambahnya.

Salah satu pemeran utama, Rehan Akmal, mengaku mendapatkan pengalaman berharga dari proses produksi film tersebut. Ia berperan sebagai Rizwan, karakter utama dalam film.

 “Saya baru dikontak seminggu sebelum syuting dimulai. Dalam waktu singkat itu saya berusaha mendalami karakter dari aspek psikologis, fisiologis, dan sosiologisnya. Karakter Ridwan ini cukup menantang, tapi menarik buat saya,” ujar Rehan.

Rehan juga berharap film ini menjadi portofolio penting bagi dirinya dan teman-teman kru lainnya. Ia menambahkan bahwa dunia film dan teater telah menjadi bagian dari perjalanan kariernya sejak di bangku SMK.

 “Saya aktif di teater dan komunitas perfilman. Buat saya, pengalaman ini menambah jam terbang dan menjadi langkah untuk memberikan yang terbaik di dunia akting,” jelasnya.

Pemeran lainnya, Nur Safitri Dewi, yang memerankan karakter Keyla, juga mengungkapkan hal serupa. Meski masih pemula, Nur mengaku mendapatkan banyak pelajaran baru dari pengalaman syuting tersebut.

 “Awalnya saya tidak menyangka bisa ikut main. Tapi setelah diberi kepercayaan, saya berusaha memberikan yang terbaik. Saya juga banyak dibimbing oleh tim, jadi dari situ saya bisa menemukan karakter Keyla versi saya sendiri,” ungkap Nur.

Nur menambahkan bahwa keterlibatannya dalam film ini menumbuhkan minat baru di dunia film dan audio produksi.

 “Ternyata seru juga ya terlibat di film. Ada tantangan tersendiri. Jadi mungkin ke depan saya ingin lebih mendalami bidang ini,” katanya.

Dukungan Pemerintah untuk Perfilman Cilegon

Heni Anita menegaskan, Disdikbud Kota Cilegon akan terus memberikan dukungan penuh bagi kegiatan perfilman lokal.

 “Kita tidak berhenti di sini. Ke depan, pelatihan seperti ini akan terus dilakukan. Bahkan, para mentor juga mendapatkan honor agar kegiatan ini bisa berjalan berkelanjutan dan profesional,” jelasnya.

Ia berharap, hasil karya anak muda Cilegon dapat terus berkembang, membawa nama baik daerah, dan menjadi wadah pelestarian budaya melalui medium film.