Larangan tersebut tentunya harus dipatuhi oleh masyarakat yang mungkin sebagian sudah terbiasa dengan tradisi perayaan tahun baru dengan pesta yang diiringi dengan menyalakan kembang api dan petasan.
Ajakan untuk memaknai momen pergantian tahun dengan bahagia dan bijaksana disampaikan drg Rully Kusumawardhany.
"Tahun baru. Sebuah kata yang dimaknai kurang lebih tahun yang meninggalkan sesuatu yang terjadi sebelumnya.
Seperti menyimpan harapan, karena biasanya sesuatu yang baru itu masih orisinil.Banyak orang menaruh harapan di masa yang akan terjadi atau yang nanti dilewati semuanya masih rencana, cita-cita, belum ada kepastian," ujarnya. Sabtu (27/12/2025)
"Tapi untuk mewujudkan angan, cita- cita dan harapan pasti ada titik pangkalnya, yaitu waktu sebelumnya yang kita tinggalkan, walau kita tidak boleh pesimis akibat kejadian dimasa yang sudah lewat tetap kita tidak bisa meninggalkan rekam jejak yang sudah terjadi," sambungnya.
Untuk itu, drg Rully memaparkan perlunya kita untuk melakukan renungan mendalam, intropeksi diri dan mengambil hikmah. Kemudian berupaya untuk melakukan perbaikan di tahun baru yang akan dijalani ke depan.
"Karena itu, sebaiknya detik- detik terakhir sebelum waktu bergeser adalah saat yang tepat untuk kita merenung sejenak, mengingat kembali semua peristiwa atau momen penting yang terjadi di setiap waktu yang sudah berlalu, melakukan evaluasi, menganalisa dan mengambil hikmah untuk perbaikan dan mengisi kekosongan atau menambal celah- celah yang berpotensi bahaya atau negatif guna membuat perencanaan yang lebih baik dari segala faktor dengan meminimalkan timbulnya celah- celah baru," paparnya.
"Hal seperti ini perlu dilakukan supaya kita menjadi mawas diri, mau mengakui kekurangan, instrospeksi segala kelemahan, terus mau belajar melakukan perbaikan, meningkatkan konsolidasi internal dan eksternal, lebih bijaksana karena harus sadar umur semakin bertambah ,baik umur personal maupun umur bumi ini," lanjutnya
Selain itu, drg Rully juga mengatakan hadirnya suatu harapan yang baik di tahun baru. Sehingga daripada merayakan tahun baru dengan hura-hura yang tidak berfaedah, drg Rully memberikan kiat-kiat positif, sekaligus mengajak kita untuk memanjatkan do'a terbaik di tahun baru.
Baik berdo'a untuk diri dan keluarga serta saudara-saudara kita yang tengah ditimpa musibah sampai mendo'akan para pemimpin negara ini.
"Bagi saya sebagai rakyat kebanyakan, tahun baru tetap kita punya harapan walau kita juga tidak terlalu banyak berharap. Kita bisa panjatkan lewat do'a, cara yang mudah dan gratis bahwa kehidupan ke depan bisa lebih baik dari saat ini.
Tentunya kita punya saudara yang juga harus dido'akan di Aceh, Sumut dan Sumbar atau wilayah lain yang ada dalam kondisi mengkhawatirkan. Semoga semua dilindungi Alloh SWT, agar para pemimpin negeri ini menyayangi rakyatnya dan tanah airnya," tuturnya, sembari berharap.
"Saya cuma rakyat kebanyakan, ,dari dulu memang tidak pernah melakukan perayaan tahun baru.
Yang penting masyarakat bisa tenang, tidak ada bencana, saling mendo'akan, saling memberi semangat, semakin kompak, tolong menolong, berbagi rejeki, janji- janji pemimpin dipenuhi, kesejahteraan sepenuhnya untuk rakyat Indonesia, adil dan makmur harus terwujud, Aamiin Yaa Rabbal'alamiin," tutupnya. (*/red)

