Warta Global Banten | Cilegon, 24 Desember 2025 — Serikat Karyawan Krakatau Medika (SKKM) menegaskan komitmennya terhadap penguatan demokrasi serikat dan hubungan industrial yang sehat melalui Rapat Umum Anggota (RUA) yang digelar pada Rabu (24/12) di Cilegon. RUA dilaksanakan secara hybrid, menggabungkan kehadiran langsung dan daring, guna menjamin partisipasi seluruh anggota secara setara.
SKKM merupakan serikat pekerja di lingkungan PT Krakatau Medika yang berafiliasi dengan ASPEK Indonesia dan UNI Global Union Asia & Pacific. RUA sebagai forum tertinggi organisasi menjadi ruang pertanggungjawaban pengurus, evaluasi kinerja, serta penentuan arah kepemimpinan serikat ke depan.
Agenda utama RUA meliputi pembahasan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus SKKM periode 2023–2025, pelantikan Ketua Umum SKKM periode 2026–2028, serta pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang baru.
Ketua Umum SKKM terpilih periode 2026–2028, Hengky Suryo Winoto, menegaskan bahwa seluruh peserta RUA memiliki kedudukan yang setara, baik yang hadir secara langsung maupun daring.
“Rapat Umum Anggota adalah forum tertinggi organisasi. Peserta yang hadir secara offline maupun online memiliki hak yang sama. Kami mengapresiasi manajemen dan ASPEK Indonesia atas sinergi yang telah terbangun, dan berharap forum ini menghasilkan keputusan terbaik bagi anggota, perusahaan, dan gerakan buruh di Indonesia,” ujarnya.
Dalam RUA tersebut turut dihadiri perwakilan manajemen PT Krakatau Medika yang diwakili Dr. Arif Riyandi, SEVP Operasional Krakatau Medika, mewakili Direktur Krakatau Medika Yan Eka Asmandha, serta jajaran pengurus dan anggota SKKM. Dari ASPEK Indonesia hadir Tri Asmoko Aripan, SH (Sekretaris Jenderal), Sabda Pranawa Djati dan Alfasah Saepuloh (Wakil Presiden), serta Rastra Sewakitiara (Direktur Media Center).
Sekretaris Jenderal ASPEK Indonesia, Tri Asmoko Aripan, menekankan pentingnya kemitraan strategis antara serikat pekerja dan perusahaan.
“Serikat pekerja yang bergabung dengan ASPEK Indonesia bukan untuk menjadi musuh perusahaan, melainkan mitra strategis. Kesejahteraan pekerja hulunya adalah perusahaan yang maju. Karena itu, sinergi harus dibangun melalui dialog sosial dan kemitraan yang positif,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan manajemen PT Krakatau Medika, Dr. Arif Riyandi, menegaskan komitmen perusahaan dalam membangun hubungan industrial yang kondusif.
“Manajemen memandang Rapat Umum Anggota sebagai forum strategis untuk menentukan arah perjuangan ke depan. Kami berharap kepengurusan terpilih dapat terus membangun hubungan industrial yang harmonis, adil, dan berkelanjutan melalui dialog yang sehat dan komunikasi terbuka,” ujarnya.
Dalam RUA tersebut, Ketua Umum SKKM juga menegaskan perannya sebagai mitra strategis manajemen dalam menghadapi tantangan sektor kesehatan dan perubahan regulasi ketenagakerjaan, sekaligus sebagai wadah perjuangan aspirasi anggota yang adaptif dan konstruktif.
“Selama periode kepengurusan 2023–2025, dinamika hubungan industrial, tantangan dunia kesehatan, serta perubahan kebijakan ketenagakerjaan menuntut serikat untuk tidak hanya bersikap reaktif, tetapi juga adaptif dan konstruktif. Dalam berbagai keterbatasan, pengurus berupaya menjalankan fungsi serikat sebagai mitra strategis perusahaan sekaligus sebagai wadah perjuangan aspirasi anggota.” ujar Hengky
Berdasarkan hasil pemilihan umum raya yang telah dilaksanakan, Hengky Suryo Winoto resmi terpilih kembali untuk 2 periode sebagai Ketua Umum Serikat Karyawan Krakatau Medika (SKKM) periode 2026–2028.
Rapat Umum Anggota ini diharapkan menjadi momentum konsolidasi dan penguatan sinergi antara pekerja, manajemen, dan konfederasi, guna membangun hubungan industrial yang harmonis, berkeadilan, dan berkelanjutan, serta berkontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan PT Krakatau Medika.
“Kami mengajak seluruh anggota untuk menjadikan Rapat Umum Anggota ini sebagai ruang musyawarah yang dewasa, jujur, dan bertanggung jawab, demi keberlanjutan Serikat Karyawan Krakatau Medika yang lebih kuat, solid, dan relevan dalam menghadapi tantangan ke depan.” lanjut Hengky.

