Ambon — Di balik gemuruh perkembangan media digital, muncul satu nama dari timur Indonesia yang patut menjadi perhatian: Muhammad Sulkafly, pemuda asal Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, yang kini aktif sebagai jurnalis muda dan penulis artikel sosial.
Lahir pada 13 September 2003, Sulkafly menempuh pendidikan dasarnya di SD Negeri 1 Pulau-Pulau Aru, berlanjut ke SMP Negeri 1 Pulau-Pulau Aru, dan kemudian menamatkan SMA di SMA Negeri 3 Pulau-Pulau Aru. Saat ini, ia sedang menjalani pendidikan tinggi di Universitas Pattimura Ambon, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jurusan Agrobisnis Perikanan.
Ketertarikannya pada dunia tulis-menulis dan jurnalistik tidak datang begitu saja. Ia mengaku terinspirasi dari salah satu rekan yang ia kagumi, Raden Maulana Khafid, yang menjadi motivasi utamanya untuk berkarya lewat tulisan. Dari motivasi inilah, Sulkafly mulai menyalurkan pemikirannya melalui berbagai platform, termasuk Kompasiana, tempat ia aktif menulis isu-isu sosial dan realitas masyarakat di daerahnya.
Meski berasal dari kawasan yang jauh dari sorotan publik nasional, Sulkafly membuktikan bahwa keterbatasan geografis bukan penghalang untuk berkontribusi di ruang publik. Ia mewakili suara generasi muda dari timur Indonesia yang peduli terhadap kondisi sekitarnya, dan berani menyuarakannya melalui media.
Nama Muhammad Sulkafly kini mulai dikenal sebagai representasi jurnalis muda yang tidak hanya menulis, tapi juga membawa pesan dan harapan dari daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) ke tengah wacana nasional.
No comments:
Post a Comment